TULISAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2

NAMA: POPPY DESNIA

KELAS : 1EB18

NPM : 28212080

BERKAH LABA BONEKA MUSLIMAH

        I.            PENDAHULUAN

Laju pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia belakangan ini memang cukup pesat. Hal ini tentunya memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan UKM mampu mendongkrak dan mempercepat pertumbuhan perekonomian di negara kita serta menyerap jumlah tenaga kerja sehingga mengurangi kasus pengangguran di Indonesia.

Tak bisa dipungkiri bahwa sampai kapanpun boneka masih terus digandrungi para konsumen dari berbagai kalangan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menyisihkan uangnya hanya untuk mengoleksi aneka macam boneka lucu yang mereka sukai. Peluang inilah yang dimanfaatkan sebagian besar pelaku usaha sehingga mereka bisa meraup untung besar setiap bulannya.  Saat ini banyak instansi maupun perusahaan-perusahaan besar yang mulai memanfaatkan boneka sebagai salah satu alat promosi yang cukup efektif.

Boneka memang menjadi teman bermain yang paling mengasikkan bagi anak perempuan. Biasanya seorang anak akan  membuat jalan cerita saat bermain bersama boneka. Pagi-pagi mandi, lalu makan, berangkat ke sekolah, sampai tidur.  Ini artinya dengan bermain boneka, seorang anak bisa melatih imajinasinya dalam merangkai sebuah cerita sehingga dapat mendukung proses tumbuh kembang dan daya nalar si kecil. Selain berfungsi sebagai mainan, boneka ini juga bisa digunakan  sebagai penghias ruangan, koleksi, bahkan sebagai gift atau souvenir.

II.            ISI

Mengenalkan busana muslimah melalui boneka, bisa jadi cara efektif memperkenalkan busana itu pada anak. Berangkat dari kekhawatiran terhadap putrinya yang tidak memiliki mainan bernuansa islami, Sukmawati Suryaman bersama sang suami terpikir untuk berwirausaha.

Image

“Ide awal berangkat dari keinginan memiliki usaha sendiri. Karena saya punya balita, usahanya tidak jauh dari jauh dari anak, maka memutuskan untuk usaha membuat boneka, saat itu yang terjadi pada boneka jarang yang mengenakan boneka muslimah,” ujarnya.

Bergegas, dia menyiapkan modal sebesar Rp 5 juta untuk membeli selusin boneka, mesin jahit, dan bahan-bahan untuk  membuat baju boneka. Cuma, langkah Sukma terkendala lantaran tak bisa menjahit. Tak kurang akal, Sukma pun menyewa seorang penjahit profesional untuk membuatkan pola dasar baju boneka.

Image

Setiap model busana yang ditawarkan persis dengan busana yang sering dilihat. Begitu cantik dengan padanan motif yang unik dengan detil yang begitu diperhatikan. Lihat saja paduan warna yang dikenakan dengan motif beragam seperti bunga, ornamen-ornamen cantik begitu pas. Belum lagi balutan jilbab dengan busana menambah kesan cantik dan anggun.Terkadang sulit untuk melihatnya sebagai mainan tapi memang hanya mainan.

Tak hanya pakaian dari si Boneka Salma, tetapi ibu Sukma juga menciptakan mukena, sofa dan ayunan untuk perlengkapan bermain anak.

Image

Image

Image

Kualitas memang menjadi perhatian Sukma ketika memproduksi boneka Salma. Berbekal masukan dan Komunikasi dengan produsen boneka berbusana muslim lain turut membantu Sukma untuk mempertahankan kualitas dan standar mutu. Hal itu pula yang menjadikan kompetisi diantara produsen boneka berbusana muslim tidak begitu terasa. Meski tidak terkena dampak langsung dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia belakangan bukan berarti tanpa masalah. Kesulitan sumber daya manusia untuk mengembangkan boneka Salma begitu menyita perhatian Sukma. Mengingat sebagian besar karyawan yang dipekerjakan Sukma merupakan ibu-ibu rumah tangga yang ingin mengisi waktu luang.  Keadaan demikian menyulitkan Sukma untuk mengejar target. Terlebih usaha yang digelutinya tergolong bermodal sedikit dan waktu.

III.            PENUTUP

Membuat boneka dengan menonjolkan nuansa keislaman, bisa jadi menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan.tetapi juga ada beberapa kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha boneka yaitu ketersediaan bahan baku yang sering terlambat. Bila permintaan sedang naik, persediaan bahan baku pun cenderung sulit ditemukan sehingga mengakibatkan adanya kenaikan harga pada bahan-bahan tertentu. Disamping itu, para pelaku UKM juga harus bersaing dengan produk boneka buatan China yang harganya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan produk buatan Indonesia. Untuk itu, sebisa mungkin jalin kerjasama dengan supplier bahan baku yang terpercaya agar proses produksi boneka tidak terhambat dan harga jual yang ditawarkan tidak kalah bersaing dengan produk buatan luar negeri.

Promosi dengan menitipkan produk boneka yang dihasilkan ke toko-toko mainan anak, supermarket, toko aksesoris dan gift, serta beberapa toko lainnya yang banyak dikunjungi anak-anak dan remaja putri. Sedangkan untuk memperluas jangkauan pasar, bisa memanfaatkan media massa seperti memasang iklan di majalah, koran, atau memanfaatkan internet marketing sebagai solusi tepat pemasaran UKM.

IV.            DAFTAR PUSTAKA

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/09/05/23/51864-boneka-berbalut-busana-muslim-indah

Tinggalkan komentar